Perjalanan Pekan Kedua Kupu-Kupu Cantik

Saya kaget saat tahu sekarang sudah hari Jumat dan itu artinya batas maksimal mengirimkan jurnal perjalanan pekan kedua kupu-kupu cantik saya yang sedang semangat belajar tentang SEO. Seperti apa pekan ini?




Kalau mau jujur-jururan... pekan ini agak ajur. Beberapa tantangan silih berganti dan dua hari ini saya selalu di luar mengurus dokumen. Awalnya kami akan mudik ke Banyumas karena ibu mertua sudah lebih banyak tak sadarkan diri dan lukanya makin menjadi. Rencana ini harus dikoreksi karena tak ada bis atau transportasi massal ke sana.

Sebenarnya lebih pelik dan menguras tenaga daripada yang bisa saya katakan. Sampai-sampai... dua hari ini saya sangat tergoda untuk berbuka puasa siang hari. Hahahaha. Saya terus menerus afirmasi bahwa things gonna be okey dan alhamdulillah puasa saya masih full sejak hari pertama.

Lupakan hal ini mari fokus ke jurnal.

Jurnal sebagai mentor

Pekan ini saya kurang fokus sebagai mentor akan tetapi tetap berusaha tanggap menjawab kapan pun. Tiga dari lima mentee aktif bertanya bahkan sudah mulai minta tolong bagaimana cara mengganti template yang aman. Saya langsung buatkan tips mengganti template agar aman.

Tips lain tentang template ada pada kategori template.
Oh ya, sudah ada yang video call via FB Messenger, tapi kurang maksimal. HP saya blank karena terlalu panas.

Oleh karena sejak awal dikatakan mentee yang harus aktif, saya hanya memberikan range jam online saya untuk semua mentee.

Saya menentukan hari Senin, Rabu dan Jumat. Jamnya jam 9 sampai terserah kapan sebisa saya, dan di atas jam 9 malam. Menunggu si kecil tidur.

Pada kenyataannya karena beratnya hari, ternyata saya lebih sering tertidur sebelum jam 9. Mungkin karena melihat saya tidak online sehingga para mentee sungkan. Next pekan harus lebih baik lagi.

Kenapa harus Senin, Rabu dan Jumat? Sebenarnya agar saya fokus saja dan tidak keseringan swicth peran. Itu tak baik untuk otak berkarat saya yang sudah mulai mudah blank.

3 hari yang saya tentukan itu adalah hari saya meluangkan waktu untuk belajar ngeblog. Setidaknya agar fokus. 

Saya sebagai mentee

Wah, ini tugas sebagai mentee yang agak berat. Mengassessment diri sendiri itu rawan tidak objektif. Awalnya sih, saya kira saya sebagai mentor memberikan penjelasan ke mentee tentang apa dan siapa saya lalu para mentee akan meng-assessment. Ternyata bukan.

Kalau pendapat pribadi, semoga benar...,

Saya termasuk blogger lawas kalau dilihat dari kapan saya ngeblog. Blog utama saya lahir tanggal 16 Mei 2009. Ini adalah blog dengan akun gmail ketiga. 

Tapi pengetahuan saya tentang cara membangun blog amat sangat minim. Saya mulai ngebog hanya untuk menitipkan cerita keluarga. Tak ada ilmu menulis apalagi ilmu blogging. Saya blogwalking dari blogroll. Zaman dahulu blogger dengan senang hati memberikan backlink di blogroll. Beda jauh dengan sekarang.

Bukti minimnya pengetahuan saya tentang blog business plan ada pada blog SEO Mam ini. Blog ini memang saya buat untuk mengerjakan tugas Bunda Cekatan plus praktik... Tapi tak banyak perencanaan yang saya buat.

Assessment diri sebagai mentee

Untuk tugas Kelas Kupu-Kupu saat ini saya ingin fokus pada blog Selaksa Cerita yang merupakan blog keluarga. Meski diniatkan sebagai blog keluarga, tapi saya ingin membuat perencanaan blog berbasis bisnis di sana. Jadi tidak hanya menulis saja. 

Tentu saja saya akan melakukannya di blog saya yang lainnya....

Apa sih manfaatnya membuat blog business plan di blog keluarga? Menurut saya itu malah lebih cepat berdampak baik karena cerita yang disampaikan riil. Saya akan memfokuskan pada niche keluarga, parenting, dan relationship. Kesehatan juga masuk. 

Harapan saya, tulisan saya bisa menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan. Perkara penghasilan itu nomor sekian. Tapi tetap harus diperhatikan. Bagaimana caranya? Saya sangat ingin segera belajar dari Mbak Nisa.

Pengetahuan saya tentang ngeblog sebenarnya blur antara bisa dan tidak bisa, paham dan tidak paham. Google terus saja mengupdate algoritme-nya sehingga satu teori yang saya dapatkan pada tahun 2017 dibantah habis di tahun 2019, yaitu memasukkan link postingan ini di badan artikel ini.

Saya tidak seberapa paham tentang Hummingbird, Mobilegeddon, Pinguin, dkk, yang semua itu relaed dengan nama algoritma Google terbaru.

Saya tidak paham. Saya hanya paham caranya menulis. Oh iya, semua blog saya berplatform Blogger tapi beli domain di Kunci Host, Id.Webhost, dan Qwords. Kelihatan kalau tidak setia pelanggan ya. Hihihi.
Apa saya ada rencana membuat blog dengan platform Wordpress berbayar? Untuk saat ini saya belum berani jawab. Pandemi ini membuat saya dan suami jadi ODP alias ora duwe pekerjaan.

Januari tahun ini saya di Jakarta bertemu dengan 5 blogger pemenang sebuah lomba. 4 dari 6 pemenang adalah blogger muda dengan usia blog belum sampai 1 tahun. Mereka sudah merajai lomba. Bagaimana mungkin? Apa rahasianya? Ini masih misteri bagi saya. Andai saya tahu jawabannya....

Ternyata sudah panjang ya.
Mbak Nisa menitipkan pertanyaan ketiga tentang target market blog, database email, dan strategi marketing. 

Pertanyaan di atas tak pernah kepikiran. Saya tidak set target market. Menulis saja. Saya jadi ingat gelisah melanda karena bingung menentukan akan menggunakan "saya" atau "aku" melihat usia saya dan usia pembaca. See.. baru "aku" atau "saya" saja saya sudah bikin galau. Kalau saya bikin target market, pastinya antigalau karena saya akan tahu pakai yang mana.

Bagaimana dengan database? Saya belum berani pasang pop up agar pembaca mengisi form. Entah kenapa. Untuk media promosi, saya pakai Facebook dan Twitter saja yang mudah dan meriah. 

Post a Comment

0 Comments